SHARE

istimewa

Dalam hal ini, kata dia, nelayan diajak memanfaatkan teknologi untuk mencari ikan di laut.

"Dengan demikian fish finder itu bisa digunakan, sehingga (terjadi) efisiensi pengelolaannya di laut, kemudian BBM-nya (bahan bakar minyak, red.) lebih efisien," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, SLCN yang digelar BMKG di Cilacap menjadi begitu penting karena sekarang perubahan cuaca sedang tidak jelas.

"Seperti enggak jelasnya kapan berakhirnya perang Ukraina sama Rusia. Ini sama-sama enggak jelasnya, karena enggak jelas semuanya jadi kebingungan, energi bingung, pangan bingung," ujarnya.

Dalam konteks sekolah lapang tersebut, Ganjar mengharapkan nelayan bisa jauh lebih tangguh dan ulet.

"Kemudian kalau kita bicara perintah Presiden (Presiden Joko Widodo, red.) untuk menguatkan, sekali lagi menguatkan ketahanan pangan kita sampai daulat pangan kita, maka sebenarnya peran kawan-kawan di dunia kemaritiman wabil khusus nelayan menjadi begitu penting," kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar menyinggung keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo di Cilacap yang memiliki prestasi luar biasa karena koperasi nelayan tersebut dikelola dengan bagus.

Menurut dia, KUD Mino Saroyo mengelola delapan tempat pelelangan ikan (TPI) dan secara keseluruhan hasilnya cukup bagus.

"Nah kalau itu bisa menyejahterakan nelayan, tentu akan sangat luar biasa. Mau saya tengok juga dan kalau tidak salah, Pak Presiden sedang menyiapkan kunjungan," kata Ganjar. 

Halaman :