Beranda Internasional Strategi Iran Lewati Iron Dome Israel

Strategi Iran Lewati Iron Dome Israel

Iran berhasil mengguncang dominasi udara Israel dalam serangan balasan atas gempuran Tel Aviv pada 13 Juni lalu

0
Iran Vs Israel

Iran juga diyakini menggunakan rudal hipersonik dan wahana luncur hipersonik (HGV), seperti yang terpasang di rudal Fattah-2. Rudal jenis ini tidak hanya melaju lebih cepat dari suara, tetapi juga mampu bermanuver dan menghindari jalur prediksi sistem pertahanan.

"Selain kecepatannya, rudal dengan HGV bisa bergerak zig-zag dan tidak bisa ditebak seperti rudal balistik biasa," jelas Alex Gatopoulos, editor pertahanan di Al Jazeera.

Rudal-rudal ini, menurut Gatopoulos, memberi waktu reaksi yang sangat singkat bagi sistem pertahanan udara, sehingga meningkatkan peluang lolosnya rudal ke sasaran.

Selain rudal balistik dan hipersonik, Iran juga menurunkan rudal jelajah seperti Hoveyzeh, yang meluncur rendah dan stabil seperti drone. Meski lebih lambat, karakteristiknya yang sulit dideteksi membuatnya berbahaya.

"Rudal jelajah dapat mengubah arah dan menyelinap melewati radar," tambah Dr. Miron.

Menurut Gatopoulos, konflik ini "semakin menguras tenaga kedua belah pihak". Israel mengklaim mendominasi udara Iran, namun jarak geografis menjadi tantangan.

"Jarak terdekat Iran-Israel 1.000 km. Terlalu jauh untuk pesawat tempur tanpa pengisian bahan bakar," jelasnya. Pengisian bahan bakar di udara memang memungkinkan, tetapi menambah beban dan mengurangi kemampuan siluman pesawat.

Kini, perhatian tertuju pada seberapa lama kedua negara bisa mempertahankan intensitas serangan, dan siapa yang lebih dulu kehabisan rudal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait