“Dampak tarif lebih besar pada dolar AS (karena) dampaknya pada ekonomi AS lebih besar,” ucap Lukman.
Pelemahan kurs rupiah juga dipengaruhi sikap antisipasi investor atas angka inflasi AS yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan harga.
“Inflasi umum diperkirakan naik ke 2,8 persen dari 2,7 persen dan inflasi inti naik ke 3 persen dari 2,9 persen,” ungkap dia.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah sebesar 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.289 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.280 per dolar AS. dilansir antaranews.com