CARAPANDANG - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti nasib anak-anak yang kekurangan gizi di Jalur Gaza. PBB memperingatkan bahwa jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi meningkat dengan laju yang sangat mengkhawatirkan.

Demikian diungkap juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers mengutip data dari UNICEF, Sabtu (21/6/2025). Hal ini akibat berlanjutnya pembatasan bantuan, pengungsian, dan serangan oleh zionis Israel terhadap warga tak berdosa di Jalur Gaza Palestina.

“Jumlah anak-anak yang mengalami kekurangan di Gaza meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan. Lebih dari 5.100 anak usia enam bulan hingga lima tahun dirawat karena kekurangan gizi akut hanya dalam bulan Mei,” katanya

“Badan tersebut (UNICEF) menyatakan jumlah ini menunjukkan peningkatan hampir 50 persen dibandingkan April. Dan peningkatan 150 persen dibandingkan Februari, ketika gencatan senjata diberlakukan dan bantuan masuk ke Gaza dalam jumlah signifikan,” ujarnya.

Menurut UNICEF, lebih dari 16.700 anak-anak dirawat karena kekurangan gizi di Gaza. Jumlah tersebut tercatat selama lima bulan pertama tahun 2025 dengan rata-rata 112 anak per hari.

“Setiap kasus ini dapat dicegah. Makanan, air, dan perawatan gizi yang sangat dibutuhkan anak-anak ini sedang dihalangi untuk menjangkau ke mereka,” kata Dujarric.