CARAPANDANG –  Universitas Pertahanan (Unhan) mendorong transformasi kualitas dosen untuk menjadi perguruan tinggi pertahanan berkelas dunia. Inovasi ini diusung melalui gagasan Sistem Informasi Mutu Dosen atau SIMDosen.

Gagasan tersebut disampaikan Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Unhan Toro Djulianto. Ia menyampaikan hal itu dalam kegiatan di Gedung Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemenhan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Toro menjelaskan dosen menjadi ujung tombak dalam menciptakan kampus berbasis riset yang kompetitif secara global. Karena itu, transformasi kualitas dosen dinilai menjadi langkah penting dan strategis.

Toro mengatakan peningkatan mutu dosen salah satunya melalui penerapan kurikulum berbasis 'outcome-based education' (OBE). Kurikulum tersebut dirancang agar capaian pembelajaran lebih nyata dan selaras dengan kebutuhan industri pertahanan.

Menurutnya, OBE menjadikan proses belajar lebih terarah dan berfokus pada kompetensi lulusan. Dengan demikian, hasil pendidikan diharapkan relevan dan berdampak langsung pada dunia kerja pertahanan.

Toro juga menyebutkan bahwa saat ini Unhan memiliki sekitar 578 dosen dari berbagai jenjang. Maka, transformasi ini tetap membutuhkan sistem pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan.

Ia menegaskan perubahan mutu dosen bukan hanya berdampak pada individu pengajar. Namun, transformasi ini juga berpengaruh besar pada ekosistem akademik secara keseluruhan.