Korea Utara diperkirakan telah mengirim sekitar 14.000 pasukan untuk bertempur dalam perang tersebut sejak Oktober tahun lalu guna mendukung agresi Moskow, termasuk sekitar 3.000 pasukan tambahan pada tahun ini, menurut pejabat Korea Selatan.
Putin dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menandatangani perjanjian kemitraan dalam pertemuan puncak mereka pada Juni tahun lalu, di mana mereka berkomitmen untuk memberikan dukungan militer "tanpa penundaan" jika salah satu dari mereka diserang.
Sementara itu, militer Ukraina membantah klaim Rusia mengenai pasukan Ukraina yang dipaksa mundur dari wilayah Kursk, menurut laporan Reuters.