“Kami ingin memastikan bahwa pelindungan bagi peserta magang terpenuhi dengan baik. Skema ini bukan sekadar penempatan kerja, melainkan bagian dari penguatan kapasitas tenaga kerja nasional,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menaker juga membuka peluang untuk memperluas pembangunan BLK baru di Indonesia dengan dukungan Austria, serta menyambut baik usulan pertukaran peserta vokasi.
Sementara itu, Dubes Loidl menyampaikan bahwa Austria membuka peluang pengiriman tenaga kerja magang dari Indonesia, khususnya di sektor hospitality, dengan estimasi 100–200 peserta per tahun.
“Kami melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam pengembangan tenaga kerja, dan banyak perusahaan Austria tertarik merekrut pekerja magang Indonesia,” ujarnya.
Loidl juga menjelaskan kerja sama sebelumnya dilakukan melalui skema pinjaman (loan) untuk pembangunan BLK.
Saat ini, Austria tengah menjajaki bentuk dukungan lanjutan, baik melalui pinjaman maupun hibah (grant), dan berkomitmen untuk memperluas kerja sama di bidang pelatihan vokasi dan pembangunan BLK di Indonesia.