"Saat ini kita sedang melihat jumlah tertinggi dalam hal konflik sejak berdirinya PBB, dan rekor jumlah individu yang melarikan diri ke luar negeri untuk mencari perlindungan dan suaka," kata Guterres.
Dia mendesak agar upaya pemeliharaan perdamaian dibuat lebih adaptif, fleksibel, dan tangguh, serta menambahkan bahwa operasi perdamaian hanya dapat berhasil jika didukung oleh mandat yang kuat dan kontribusi yang jelas, dapat diprediksi, serta berkelanjutan.
Acara selama dua hari ini berperan sebagai forum politik yang mengumpulkan para perwakilan dari sekitar 130 negara untuk mendiskusikan masa depan upaya penjaga perdamaian. Selesai
Aroldo Lazaro Saenz (kiri, depan), selaku komandan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL), berjabat tangan dengan salah satu anggota kontingen penjaga perdamaian China ke-21 di kamp kontingen di Desa Hanniyah, Lebanon selatan, pada 4 Juli 2023. (CARAPANDANG/Xinhua/Li Zhulin)