CARAPANDANG - Bank Indonesia (BI) membantah kondisi ekonomi Indonesia mendekati krisis 1998.
Menurut Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) yang juga merupakan Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Solikin M. Juhro tertekannya nilai rupiah terhadap Dolar AS di angka Rp16.640 karena faktor eksternal, terutama terkait kebijakan Presiden Donald Trump.
Dia mengatakan fundamental ekonomi nasional dalam situasi yang baik, dan berbeda dengan krisis lebih dari dua dekade lalu.
“Angka-angka makro kita, yang fundamental, indikator kita dari mulai GDP, inflasi, current account, semua baik. Utang luar negeri kita juga cukup manageable semua baik, dari sisi stabilitas sistem keuangan (SSK) juga permodalan, risiko kredit, ini semakin baik," kata Solikin dalam Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu 26 Maret 2025.