SHARE

Ilustrasi | Istimewa

Ia menegaskan yang penting harus ada interaksi antar anggota keluarga yang menciptakan kebahagiaan bagi para lansia. Interaksi bersama anak atau cucu dapat menyuntikkan rasa bahagia, membuat lansia lebih bersemangat untuk menjalani hari dan mengonsumsi makanan bergizi.

"Keterlibatan sosial itu salah satu faktor lebih penting dari gen. Orang panjang umur faktornya bukan semata-mata gen, tapi kebahagiaan penting untuk dibangun," papar Siti.

Ia berpesan kepada masyarakat agar tetap melibatkan lansia dalam aktivitas sehari-hari agar tidak merasa tertinggal, apalagi terisolasi. Berikan informasi dan hal-hal baru kepada lansia, ajaklah orangtua untuk memberikan pendapat dalam kehidupan sehari-hari, hingga bepergian bersama untuk menghibur diri di luar rumah.

Kondisi batin menjadi penting sebab fisik bukan satu-satunya faktor yang jadi indikator kesehatan. Siti menuturkan, sehat adalah ketika semua aspek seimbang, mulai dari fisik, mental, sosial dan juga spiritual.

Dari sisi kesehatan fisik, Siti menjelaskan lansia membutuhkan nutrisi yang seimbang dengan karbohidrat, protein dan juga mineral. Protein adalah yang utama untuk para lansia. Sebab, lansia membutuhkan asupan gizi untuk menjaga kualitas otot dan kesehatan tubuh.

Ia mengingatkan lansia untuk tetap beraktivitas fisik secara rutin setidaknya 150 menit setiap pekan, seperti berjalan kaki atau berenang. Olahraga sambil mengangkat beban untuk meningkatkan kekuatan otot juga disarankan.

Namun, semuanya tetap disesuaikan dengan kondisi lansia. Bila memang ada keterbatasan fisik, seperti hanya bisa duduk di kursi roda atau berbaring di tempat tidur, bergerak bisa dilakukan sebisanya.

Halaman :