SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Kementerian Kesehatan RI melibatkan unsur TNI Angkatan Darat untuk memperkuat fungsi deteksi dini penyakit menular yang masuk ke Indonesia di setiap pintu perbatasan dalam negeri.

"Pendidikan dan latihan (diklat) ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pengawasan dan penguatan fungsi deteksi, pencegahan serta respons di pintu masuk negara," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan Maxi saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Kekarantinaan Kesehatan Tingkat Dasar Tahun 2022 di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Jaya TNI Angkatan Darat, Jakarta, hari ini.

Maxi mengatakan sektor kesehatan saat ini dihadapkan pada tantangan baru yang semakin kompleks dengan munculnya berbagai penyakit infeksi seperti hepatitis akut misterius, monkeypox dan penyakit infeksi lainnya.

Kemunculan penyakit tersebut menjadi alarm bagi pemerintah untuk memperkuat kesiapsiagaan, deteksi dan respons di pintu masuk negara untuk mencegah terjadinya transmisi atau penularan penyakit di antardaerah maupun antarnegara.

Maxi mengatakan fungsi tersebut dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai otoritas yang berwenang untuk melakukan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah.

Untuk itu, kesiapsiagaan dan kewaspadaan KKP harus diperkuat dengan adanya SDM Kesehatan yang terampil secara teknis, bermutu dan profesional dalam melaksanakan kekarantinaan kesehatan, kata Maxi.

Halaman :