SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memprioritaskan rancangan perubahan APBD provinsi setempat tahun anggaran 2022 untuk bantuan sosial dan bantuan kepada kabupaten/kota sebagai bentuk respons untuk pengendalian dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), serta inflasi.

"Hal itu juga menyentuh beberapa sektor yang dinilai sangat terdampak atas kenaikan BBM dan inflasi, seperti sektor pertanian-perikanan dan sektor transportasi, serta angka kemiskinan. Dari eksekutif maupun legislatif masih ada waktu sampai hari Selasa diputuskan," katanya usai memberikan penjelasan atas Raperda Perubahan APBD tahun anggaran 2022 dan Nota Keuangannya dalam Rapat Paripurna di gedung DPRD Jateng, Semarang, Jumat.

Dalam paripurna tersebut ia menjelaskan tiga prioritas perubahan APBD yaitu yang pertama terkait dampak penyesuaian harga BBM yang harus disikapi dengan bijak sehingga pengalihan subsidi BBM ke berbagai bantuan lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat kepada masyarakat yang kurang mampu.

"Mari kita hitung betul dampak dari kenaikan BBM ini agar kita bisa merespons persoalan masyarakat. Daya belinya dijaga, inflasinya dijaga. Sektor, subsektor, dan kelompok sasarannya mesti jelas. Saya minta betul karena ini juga menjadi PR nasional kita," ujarnya.

Kedua, Ganjar mengingatkan karena posisi cuaca yang tidak baik serta kondisi dunia yang sedang bergejolak maka pertanian dalam arti luas harus diperhatikan dan disiapkan dengan serius, apalagi beberapa komoditas yang termasuk dalam volatile food juga sangat mempengaruhi inflasi dalam beberapa bulan terakhir.

"Urusan pertanian dalam arti luas disiapkan betul sehingga bantuan bisa ke sana karena profesi-profesi yang ada di sana juga terganggu, baik petani maupun nelayan ini juga terganggu karena itu maka bantuan ini kita arahkan ke sana," katanya.

Halaman :