SHARE

carapandang

CARAPANDANG - oleh Mujamin Jassin
(Penulis adalah Ketua Bidang Komunikasi Dan Informatika DPP KNPI)


Fakta sejarah yang mendasari terbentuknya organisasi-organisasi kemasyarakatan pemuda yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Adalah bukan semata-mata terdorong akibat terlalu menjoroknya kelompok organisasi pemuda lainnya pada kekuasaan masa itu.

Melainkan hadir direkat oleh visi strategis persatuan atas kesadaran akan kemajemukan. Anggota kelompok Cipayung pada tahun 1972, tertelor dari kesadaran keheterogenitas yang kemudian merupakan mozaik Indonesia.

Produk kesejarahan tersebut, terkristalisasi ke dalam doktrin kesadaran persaudaraan setiap siapa saja. Sehingga kelenturan menghindarkan kaum muda bersikap gampang memvonis, menjauhkan pemuda dari watak monopoli, serta menghilangkan perasaan minder eksistensial kreativitas individual akibat terpojokkan oleh diksi ‘non organisator’ pergerakan/aktivisme.

Dan, istimewanya kini, rumah besar Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia merapatnya Feisal Hamka, seorang anak pengusaha tajir. Sorotan tentang latar belakangnya yang bersepak terjang Komisaris ke komisaris utama, dari Direktur ke direktur utama perusahaan multidimensional, itu yang lebih mengemuka.

Sedikitnya tujuh perusahaan besar di bawah tangannya. Yakni antara lain, Komisaris Utama, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Komisaris Utama, PT Citra Waspphutowa. Direktur Utama, PT Citra Marga Nusantara Propertindo Direktur Utama, PT Citra Persada Infrastruktur. Direktur Utama, PT Lumi Gili Besar dan Direktur Utama, PT Kreativitas Alam Semesta (Glitch)

Dugaan saya, memotret kemegahannya, cukup dinikmati saja. Namanya sebagai pebisnis, wilayah yang memberi banyak kenyamanan. Buat apa bergeser posisi lalu mutlak merasakan pahit dan getir kejuangan sekaligus menghadapi semua proses yang sarat dengan pemuda pejuang di KNPI? Lagi pula laku demikian telah menjadi watak generasi biru kekinian, yakni gemar dan senang rebahan.

Dalam perspektif saya pula, menyandang posisi Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat KNPI, sama halnya Feisal pengusaha tol ini menggeluti dua dunia sekaligus. Yakni menggabungkan atau menjadi melting pot antara filsafat pebisnis yang mengedepankan profesionalisme, dan atau matematis untung rugi. Dengan keruwetan dinamika sosial politik keorganisasian yang terkadang tak banyak orang mampu pikul beban, kelulusan ujian, capai tuntutan golnya organisasi.

Lalu pertanyaan yang mengemuka seketika, geliat apa yang memotivasi dirinya. Ingin ikut andil mengisi bagian-bagian praktis? Terjun melakukan perbaikan-perbaikan, menopang perubahan, atau bergerak  dan  berusaha  sedekat  mungkin  dengan  segala utopia- utopia keumuman?

Padahal lazimnya bagi pengusaha ‘kelas atas’, menyatu bahasakan dua hal yang berbau antagonistik enggan dilakukan, karena teramat beresiko kontra produktif. Tak ada pengecualian! Memangnya ada pakem lain yang digunakan?!

Karirnya mentereng sejak 2008 lalu, Feisal memulai star kecemerlangannya dari menjadi Internship, PT Indosiar Visual Mandiri. Kemudian Assistant President Director, PT Mandara Permai, Internship Price Water House Coopers, Internship Indonesia Stock Exchange, Assistant Vice President Director, PT Apexindo Vice Marketing Director, PT Daya Radar Utama.

Tahun 2012 mulia mencicipi deretan kursi Komisaris dan Direktur. Pertama, Komisaris PT Citra Margatama Surabaya Direktur, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Lantas Komisaris, PT Citra Waspphutowa, Komisaris PT Girder Indonesia, Direktur , PT Citra Margatama Surabaya, Direktur PT Citra Karya Jabar Tol, Komisaris lalu kemudian Direktur Utama PT Citra Persada Infrastruktur Direktur, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Dan pernah 2019-2020 pegang Direktur Utama, PT Citra Waspphutowa Komisaris, PT Citra Marga Nusantara Propertindo

Jika begitu? Sekilas langsung terlintas gelora adagium, ‘orang biasa berkarya luar biasa memang mahal’. Tetapi yang langka pula, tabunya ‘orang luar biasa (konglomerat) berbuat luar biasa’. Absah adagium ini sangat cocok mencerminkan atau merefleksikan tentang pilihan jalan Feisal.

Saya terkagum-kagum dengan nalurinya sang Feisal, dan rasa-rasanya tak ada yang berbeda kelugasannya jawaban dari semua pertanyaan. Bahwa dia ‘ingin mengecap doktrin persaudaraan yang hakiki di KNPI’. Luar biasa, barangkali suatu kesempatan saya dapat bicara eksplisit dengan pemuda kelahiran Jakarta yang sejak 2018 hingga saat sekarang pemegang kemudi, Direktur PT Satu Jaringan Terpercaya.

Sebab betapa Feisal mau mengurangi kesakralan kemapanan dan kemegahan yang melekat pada dirinya. Dengan menjadi bagian terdepan, bukan berkecimpung alakadar dalam organisasi induk kepemudaan, ialah suasana pertumbuhan spirit perubahan tanpa keragu-raguan di tengah kultur KNPI yang sedang terkebat tautan persoalan. Energi segar Feisal nampaknya ia berprinsip mencita-citakan kemerdekaan peradaban pada kalangan muda.

Pemuda jebolan almamater Bachelor of International Business di American Intercontinental University, Los Angeles, USA ini. Saya percaya kualitas intelektual, kecakapan, kapabilitas, integritas dan segmentasi kegigihannya sangat mumpuni.

Dengan seluruh faktor determinasi tersebut, mengadopsi paradigma bisnis KNPI kini siap-siap saja bertransformasi. Nostalgia kejayaannya dicatat KNPI telah menempuh perjalanan panjang dalam sejarah segara dibentangkan.

Doktriner persaudaraan, berdiri bersama semua golongan adalah pikiran keadilan yang mengakhiri diskriminasi. Tetapi Feisal Hamka disitu diuji, karena saya memahami psikologis generasi muda sangat labil akibat gelembung modernitas, teknologi dan globalisasi dunia.

Tags
SHARE