CARAPANDANG –  Teknologi kecerdasan buatan (AI) kian hangat dibicarakan di dunia pendidikan. Meski bermanfaat, penggunaannya tetap perlu disertai literasi digital dan pemahaman etika.

Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif Universitas Budi Luhur, Rocky Prasetyo Jati, menyebut AI seperti "mata pisau". Jika digunakan bijak, AI bisa sangat membantu, namun bisa berbahaya jika disalahgunakan. 

"Sekarang kan sudah menjadi kebiasaan mahasiswa yang menggunakan AI untuk menyelesaikan tugas secara instan. Pentingnya literasi untuk mahasiswa agar tetap berpikir kritis dan kreatif," ujar Rocky Prasetyo Jati saat diwawancarai PRO 3 RRI, Jumat (18/7/2025).

Rocky menekankan bahwa dosen dan pengelola program studi juga harus memahami cara menggunakan AI dengan bijak. Universitas Budi Luhur pun menambahkan mata kuliah AI in Communication dalam kurikulum semester 3 mulai tahun ajaran 2024/2025. 

"Mata kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa dengan dasar pengetahuan dan etika penggunaan AI. AI membawa tantangan di bidang komunikasi dan desain kreatif karena bisa menggantikan banyak pekerjaan," ujar Rocky.

Meski begitu, kemampuan berpikir kreatif dan kritis tetap tidak bisa digantikan. Rocky menegaskan bahwa kreativitas manusia adalah fondasi yang harus dijaga sejak awal.